Bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki sekarang, belum tentu apa yang kamu miliki itu lebih buruk dengan yang lain. Semua sudah ditakdirkan, semua sudah diplotkan, semua ada jatahnya. Itulah kehidupan. Tinggal bagaimana cara kita menyikapi dan menerima semua itu. Percayalah apa yang kamu miliki, itulah yang terbaik buat kamu.
Yup! Beruntungnya aku, judul lagu di track ke-6 dari album terbarunya Sheila on 7 yang bertajuk Musim yang Baik ini memberikan pesan moral sangat sederhana dan begitu dalam kepada pendengarnya yaitu bersyukur. Tempo yang terbilang cukup lambat membuat lagu ini terasa sangat menyentuh hati pendengarnya. Diawali dengan string dan petikan gitarnya Eross yang seolah-olah menjadi aba-aba masuknya seluruh instrument membuat lagu ini terdengar labih megah. Liriknya yang dalam, sederhana, tidak dibuat-buat, puitis, dan tidak sok puitis mampu membuat emosi pendengar naik turun. Mulai dari bait-bait pertama yang menceritakan masa lalu kemudian disusul dengan penyesalan serta ahir lirik yang mengajak kita untuk sadar diri dan selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.
Lagu ini sangat memperlihatkan betapa band ini sudah sangat matang dan dewasa. Bukan lagi seperti band yang membuat lagu asal yang penting dapat didengar tanpa memikirkan substansi dan pesan moral liriknya. Sheila on 7 telah membuktikan bahwa eksistensi dari sebuah band itu bukan sekedar terus berkarya dan manggung tetapi juga didasari dengan pendewasaan band tersebut. Di album Musim yang Baik ini banyak lagu-lagu yang dari segi musik dan liriknya merupakan implementasi dari kedewasaan mereka dalam bermusik. Salah satunya adalah lagu yang bertajuk Beruntungnya Aku. Nih liriknya :
Meminta perhatian namun jarang
menghiraukan
Inginkan kesetian namun sering menduakan
Semua itu salahku
Aku dimasa lalu
Tak cukup menyesalinya
Jangan lagi mengulanginya
Mengenal dirimu menjalani denganmu
Saat marah aku lupa semua kelebihanmu
Mengingat awal kita
Memulai sebuah cerita
Ada saat terluka
Hiasi masa bahagia
Kau menyadarkan aku kita bukan makhluk
sempurna
Mendekatipun tidak tanpa kau melengkapi
Kuharus berkaca hanya beginilah aku
Beruntungnya aku memiliki dirimu
Akan kubawa cermin ini kalau perlu sampai
mati
Agar aku tak lagi lupa
Slalu mensyukuri hari ini denganmu aku
berbagi
Beruntungnya aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar